PUSAT INFORMASI

Berita, informasi, dan siaran pers terkini dari INA

IJInvestor Awards 2024 - Akuisisi Transportasi, APAC
November 29, 2024

IJInvestor Awards 2024 - Akuisisi Transportasi, APAC

Baca selengkapnya

Berita Seputar INA

Kelola Dana Investor, Yayasan Kehati dan Indonesia Investment Authority (INA) Mencari Perusahaan Berdampak

Kelola Dana Investor, Yayasan Kehati dan Indonesia Investment Authority (INA) Mencari Perusahaan Berdampak

Semakin banyak investor yang menjadikan dampak lingkungan dan sosial perusahaan sebagai syarat utama dalam menerima dana, mendorong lembaga pengelola investasi seperti Indonesia Investment Authority (INA) dan Yayasan Kehati untuk fokus pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Yayasan Kehati, melalui pembentukan indeks SRI-Kehati bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2009, bertujuan meningkatkan kesadaran dan penerapan ESG di kalangan emiten untuk menarik aliran dana investasi yang berkelanjutan. “Jadi yang kita lihat, bukan hanya sektor atau size, tetapi juga impact ” kata Chief Risk Officer Indonesia Investment Authority (INA). Sebagai sovereign wealth fund, INA bekerja sama dengan investor besar untuk menanamkan modal di berbagai sektor, termasuk energi hijau dan transformasi, infrastruktur jalan tol dan pelabuhan, serta infrastruktur digital dan kesehatan. Dua hal yang harus di pertimbangkan dalam investasi adalah; dampak yang terukur dan return dalam pengembalian dana.
Indonesia Investment Authority (INA) Tingkatkan Fokus pada Investasi Hijau

Indonesia Investment Authority (INA) Tingkatkan Fokus pada Investasi Hijau

Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund milik Indonesia, sedang mencari investor luar negeri untuk memperdalam fokusnya pada investasi hijau. Chief Risk Officer INA Thomas Sugiarto Oentoro mengatakan bahwa INA sedang meninjau beberapa peluang dalam investasi hijau. INA sebelumnya telah berinvestasi di perusahaan panas bumi Indonesia PT Pertamina Geothermal Tbk. INA, bersama dengan perusahaan energi terbarukan Abu Dhabi Masdar, mengakuisisi 20% saham di Pertamina Geothermal pada bulan Februari tahun lalu seharga USD 480 juta. Selain energi panas bumi, INA juga sedang meninjau tenaga surya dan solusi berbasis alam seperti restorasi mangrove. INA akan langsung berinvestasi dalam proyek-proyek berkelanjutan atau hijau bersama dengan investor asing dari wilayah seperti AS, Eropa, dan Timur Tengah.
Market Outlook 2024: Iklim Investasi di Masa Transisi Diyakini Tetap Kondusif

Market Outlook 2024: Iklim Investasi di Masa Transisi Diyakini Tetap Kondusif

PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) memperkirakan iklim investasi pada semester II-2024 tetap kondusif dan berpotensi memberikan peluang imbal hasil yang optimal bagi investor di dukung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo di masa transisi dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Di acara Mandiri Investasi Market Outlook 2024 yang bertema "Cruising the Crossroads on the Narrow Strait", Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa Kementerian BUMN memiliki program jangka panjang untuk mendorong transformasi ekonomi di Indonesia seperti energi terbarukan dan hilirisasi tambang. Wakil Menteri Kartika mengungkapkan harapannya bahwa dalam lima tahun ke depan, selain Mandiri, BRI, Telkom, dan Pertamina, BUMN lain seperti Pelindo Group, In Journey, dan MIND ID juga akan berkembang menjadi perusahaan besar dan mungkin melakukan IPO. Dia menekankan fokus pada BUMN dengan ukuran signifikan dan prospek masa depan yang baik untuk pasar modal. Selain itu, investasi di BUMN tidak hanya melalui pasar modal tetapi juga melalui private deals, dengan keterlibatan Indonesia Investment Authority (INA) dalam membangun ekosistem investasi global.
Mandiri : Masa Transisi Investasi Kondusif, Tak Terbitkan SBN Baru, MIND ID bisa IPO

Mandiri : Masa Transisi Investasi Kondusif, Tak Terbitkan SBN Baru, MIND ID bisa IPO

PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) memperkirakan iklim investasi pada semester kedua 2024 ini tetap kondusif, dan berpotensi memberikan peluang imbal hasil yang optimal bagi investor. Pada acara "Mandiri Investasi Market Outlook 2024", Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki program jangka panjang untuk mendorong transformasi ekonomi di Indonesia, seperti renewable energy dan hilirisasi tambang. Kementerian BUMN telah menyiapkan roadmap jangka panjang yang memberikan arah bagi BUMN untuk dapat menjadi engine bagi transformasi ekonomi Indonesia sepuluh tahun ke depan, yang berfokus pada beberapa sektor-sektor utama seperti sektor digital, ekonomi hijau, infrastruktur dan social inclusion. Lebih lanjut, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga menyampaikan bahwa model investasi di BUMN tidak hanya melalui capital market. Tetapi juga melalui private deals. Selain itu, bersama dengan Indonesia Investment Authority (INA), BUMN sedang membangun ekosistem investasi yang sifatnya private investments dengan global strategic investors.
Investasi Berdampak Mulai Berkembang di Indonesia

Investasi Berdampak Mulai Berkembang di Indonesia

Investasi berdampak atau dikenal dengan impact investment menjadi fokus banyak investor saat ini. Komisaris Independen PT Danareksa (Persero) dan Komisaris PT Trimegah Asset Management Ariani Vidya Sofjan mengatakan, investasi berdampak (ESG) sudah lama diterapkan di Eropa dan negara-negara maju. Salah satu contoh utama adalah Indonesia Sovereign Fund atau INA (Indonesia Investment Authority) yang memasukkan ESG dalam pertimbangan investasinya. Investasi berdampak merupakan strategi yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan finansial bersamaan dengan manfaat sosial atau lingkungan yang terukur. Investor menginvestasikan uang mereka pada perusahaan, organisasi, dan proyek yang menangani masalah mendesak seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan.
Menyisir Investasi Indonesia Investment Authority (INA) Tahun 2024 yang Tumbuh 152,6%

Menyisir Investasi Indonesia Investment Authority (INA) Tahun 2024 yang Tumbuh 152,6%

Realisasi investasi Indonesia Investment Authority (INA) tumbuh tiga digit di tahun 2023. Sepanjang tahun lalu INA bersama dengan co-investor telah menyalurkan investasi sebesar IDR 29,6 triliun atau setara dengan USD 1,9 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 152,6% dibandingkan tahun lalu.‍Dengan pencapaian tersebut, total penyaluran investasi INA dan co-investor secara kumulatif sejak pendirian INA mencapai kurang lebih IDR 50,1 triliun, setara dengan USD 3,2 miliar. Dari jumlah tersebut, total penyaluran investasi porsi INA mencapai IDR 31,3 triliun atau setara dengan USD 2,1 miliar.